punya kesempatan untuk masuk ke dalam tidurmu, untuk sekedar menengok mimpimu. sangatlah aku nantikan. di sana, aku leluasa mencinta. jadi tak apalah, kalau seharian ini aku menunggu kau selesai dengan buku-bukumu. aku menantikan tetesan coklat panas terakhir meleleh di dalam tenggorokanmu. sebentar lagi kau akan tidur.
lelap. dengan mata tertutup.
aku selalu suka ketika kau tidur. kau begitu manis. aku mulai mengendap-endap dengan tanktop seadanya dan celana serut kesayanganku. aku masuk melalui pintu rahasia ke dalam otakmu. terhubung dengan urat-urat di dalam kepalamu. kemudian menyatu dalam darahmu.
PLUNG!
aku sudah di dalam. melebur ke dalam gelap. mendengarkan nafasku sendiri. dan di sini aku berada di dalam mimpimu. di sini aku memeluk tidurmu lama. menciumi satu-satu air matamu.
“aku di sini sayang, membalut lukamu.”
(2010)
No comments:
Post a Comment