atau tidak bertumbuh, itu pilihan. bertumbuh itu seperti merayakan ulang tahun. dan saya tidak pernah merayakan ulang tahun seperti yang orang lain lakukan. kalau ditanya adakah pengalaman ulang tahun yang paling diingat. saya ingat ketika ulang tahun saya yang ke 17. waktu itu saya sudah di Jogja, karena saya sudah merantau sebelum genap berusia 17 tahun. ulang tahun ke 17 saya, saya di kafe kampus, dengan beberapa teman, memesan beberapa piring nasi goreng dan kopi kemudian menikmatinya beramai-ramai. setelah itu saya pulang. selesai. tidak ada kado. tidak ada kue ulang tahun. di keluarga saya, kami memang tidak punya tradisi ulang tahun. tidak ada tradisi menerima kado. yang ada hanya sebuah tradisi unik yang diturunkan oleh kedua orang tua saya. berdoa di malam pergantian hari. itu adalah kado yang sampai saat ini saya simpan dengan rapih.
entah kenapa, tradisi unik itu, di keesokan harinya hanya diikuti dengan makan-makan seadanya bersama keluarga di rumah. Mama yang biasanya bertugas mengantarkan kue bolu ke sekolah, dengan alasan itu adalah perayaan untuk teman-teman. itu saja, tidak lebih. dulu ketika saya masih di SMA, ada beberapa teman-teman saya yang merayakan ulang tahun mereka bahkan sampai di hotel berbintang lima, dengan memakai gaun mewah, super mini, ditambah dengan gelas-gelas wine yang diisi ulang terus menerus.
tentu saja, saya juga pernah bermimpi tentang perayaan ulang tahun saya, suatu saat bisa seperti itu. dengan versi yang jauh lebih keren, saya pakai dress boho, boothysandal favorit saya, kemudian makan malam romantis bersama pacar saja, setelah itu kita tidak pulang ke rumah, berlanjut dengan memandangi bintang sampai pagi. mungkin itu jauh lebih romantis.
tahun ini, di bulan Oktober nanti, saya genap berusia 27 tahun. tahun yang saya tunggu-tunggu, karena saya penyuka angka tujuh. saya selalu merasa angka tujuh punya daya tarik tersendiri. seperti penutup sekaligus pembuka dari sesuatu. angka tujuh adalah angka dimana Tuhan berisitirahat.
angka tujuh bagi saya, bicara soal bertumbuh. karena itu adalah masa dimana manusia ADA. mereka kemudian saling mengenal, jatuh cinta, menguasai, dan mengelola banyak hal. termasuk mengelola hati? mungkinkah Adam adalah pencinta yang baik? hanya Hawa yang tahu. tapi Adam dan Hawa sudah pasti bertumbuh di dalam cinta mereka. bertumbuh selalu membuat kau ADA.
sepuluh tahun merantau di luar, bukanlah sesuatu yang mudah. bahkan lebih dari sepuluh tahun tidak tinggal bersama orang tua adalah sesuatu yang selalu saya sebut dengan “pertumbuhan” yang sebenarnya. kalau kau mau bertumbuh, pergilah dari rumah, bangun rumahmu sendiri. itu bertumbuh. anggaplah kau sama sekali tidak punya pengalaman. mulailah dari nol. jangan takut salah. peluk masalah. ambil resiko. dan bangun dari tempat tidurmu, pergilah mandi, bersahabat baiklah dengan air dingin. anggap saja, itu pertama kalinya kau mandi.
saya bosan dengan kue ulang tahun. saya butuh masalah, untuk ditiup sekaligus merayakannya. karena bertumbuh adalah merayakan setiap masalah yang datang dalam hidupmu dan bilang terima kasih. karena ketika masalah datang, kau masih tetap bisa menikmati kopimu di cangkir terbaikmu hari ini.
bertumbuh, terkadang butuh istirahat, supaya esok, kau bisa memulai sesuatu yang baru kembali. akhirnya, mungkin itu yang Tuhan lakukan di hari ke tujuh setelah menciptakan manusia, Dia berdansa pelan, minum wine dan sedikit bersenang-senang.
*gambar dari www.whatpossessedme.com
(twitID @Lily4R) wow, juga suka yang ini. sebagai sesama perantau, sendiri adalah motif bertumbuh yang kuat. membuat kita bebas.
ReplyDeleteTheo...
ReplyDeletekerennn bgt!
suka kata2 'karena bertumbuh adalah merayakan setiap masalah yang datang dalam hidupmu, dan bilang terima kasih.'
jd renungan tersendiri ne! >,<
Theo, gua belum baca posting ini, tapi www.salamatahari.com hari ini temanya juga "Tumbuh"
ReplyDeleteWhat a surprise ...