tentu saja kau kenal kata itu, kata yang selama ini kau ucapkan di antara dering telepon. kata sayang yang berjarak. kata ketika aku lelah menyimpan cium. kata ketika aku capek menunggu email darimu.
aku merindumu sampai bulan berwarna oranye. aku merindumu sampai langit berpasir dan banyak bintang laut tajam menusuk kakiku di sana. aku merindumu sampai gerimis berubah menjadi paku payung kecil-kecil. aku merindumu seperti sebilah pisau tidak karatan yang sendirian di dapur.
kau tahu rindu ini begitu berduri. tiap hari menusukku begitu dalam. dan aku di sini, berdiri teguh diantara serpihan lukaku. menanti hanya satu kecup darimu. kemana saja kau? hey, kembalikan rinduku.
bukankah selama ini, kau yang mengumbarnya, membuang remahnya, dan kini kau lupa memungutnya kembali. kau selalu mendendangkan rindu, tapi kini kau bisu. atau mungkin aku yang tuli?
aku ingin menuliskan kata rindu. seperti di lagu-lagu cinta. aku akan menyanyikannya dengan merdu di kupingmu, kalau kau mau. tapi akhirnya nada-nada itu keluar dari mataku. mengalir ke closet, dialirkan ke dalam entah.
lalu, kau sendiri, apa kau masih punya stock rindu barang sedikit untukku?
aku tak butuh banyak. aku hanya rindu.
rindu, kau melukaiku kembali.
28.06.2010, 19:21
I wanna cry while read this :'(
ReplyDelete