Ini beberapa list, kesuksesan seorang penyiar versi saya:
1. JELAS bukan materi. Sama sekali tak ada hubungannya dengan uang.
2. Lo punya fans FREAK. Sudah setahun ini menjadi stalker. Kirim sms, komentarin blog, bikin YM khusus buat lo, kirimin lo puisi.
3. Ketika ada pendengar iseng ngajakin e*e (ini brengsek, tapi bukankah itu bukti kalau lo bikin mereka sakaw).
4. Ketika lo selalu di tunggu-tunggu. Oleh pendengar baik-baik, sampai pendengar freak sekalipun.
5. BUKAN karena gajinya. Tapi bukankah menghibur orang lain itu UPAH-nya lebih besar.
6. BUKAN karena terkenal (nya) tapi karena pekerjaan (yang tampak sepele) ini lo dicintai.
7. Ketika ada yang bilang "Terima kasih ya, sudah nemenin" atau "Gue suka deh playlist lo hari ini."
8. Lo dianterin coklat ketika lo siaran.
9. Ketika lo ulang tahun, dapat sms di on air. Dan se-kota ngerayain ulang tahun lo.
10. Ketika lo pulang ke kos dan lo menemukan ada balon bentuk hati diikat di depan kamar kos lo.
11. Ketika ada pendengar sengaja masakin opor ayam buat lo. Nasinya dibungkus pake daun pisang bentuk hati.
Satu hal yang gue sadari kenapa orang-orang masih bertahan di radio: karena mereka CINTA sama pekerjaan mereka. Gue cinta pekerjaan gue. Gue cinta kehidupan gue dan itu bikin orang lain iri. Sampai mereka mau meng-copy kehidupan gue. Sampai mereka berlomba-lomba kepingin seperti gue. Poor them. Pesan gue: jangan pernah membandingkan diri lo dengan orang lain.
***
Ya, tulisan ini juga diambil dari akun twitter saya. Tulisan ini dibuat bukan karena saya sudah sukses menjadi penyiar, tapi karena saya jatuh cinta dengan pekerjaan saya. Kalau dibaca, mungkin kesan yang kau dapatkan adalah saya sedikit agresif dan liar. Betul, itu saya. Jangan pernah kenal saya secara pribadi, karena kau akan iri melihat betapa saya mencintai kehidupan saya.
Kalau kau mengaku jatuh cinta (juga) dengan pekerjaan atau hidupmu. Seharusnya kau juga bisa menulis hal yang sama, bahkan lebih dari apa yang saya tulis.