pahit pecah
bagai tirai
pada jendela jendela
kota tua.
menghimpit sepi
larut bersama hujan
limbung bersama gundukan tanah
kembali kepada genangan.
“akulah kenangan”
yang basah di pipimu
bertahuntahun lalu
yang pernah kau setubuhi dengan
seribu belati.
keren...
ReplyDelete