Tuesday, November 8, 2011

Bunyi 'Tik Tik'

weheartit




Cinta itu seperti bunyi ‘Tik Tik’ yang turun di atas genting.

Mungkin seperti lagunya Ibu Sud. Lagu tentang hujan yang paling sederhana sekaligus paling romantis—yang membuat terkadang jika mengingat hujan—juga ingat padamu. Yang ada maupun tidak ada. Yang pernah memberi rasa, maupun juga mengambil rasa. Tapi tidak lupa. Belum lupa.

‘Tik Tik’ jelas itu bukanlah bunyi biasa. Ia magis. Ia mendatangkan rindu kepada moment ketika bersama. Moment ketika berpisah. Mengingatkan masih kepada orang yang sama. Yang pernah ada namun sekaligus tidak ada.

Pagi ini ada ‘Tik Tik’ di atas genting. Derasnya adalah rasa rindu. Rindu untuk bersama sekaligus rindu untuk berpisah. Bunyi yang mendatangkan perenungan panjang : adakah kebersamaan itu kekal? atau : kekekalan ada di dalam perpisahan?

Jelas tidak ada jawaban. Belum ada jawaban.

Hanya bunyi ‘Tik Tik’ di atas genting. Terlalu pagi ia datang. Terlalu cepat juga ia pulang. 

2 comments:

Featured Post

Sebuah Catatan Tidak Kreatif Tentang Cara-Cara Tidak Kreatif Untuk Mencintai

Cara-cara Tidak Kreatif Untuk Mencintai, adalah sebuah buku yang sedang kamu tunggu. Ia lahir sebentar lagi, tepat di 16 A...