/1/
ada Ibu di dalam sebotol wine
aku tuang ke dalam gelas
untuk aku sesap sesekali.
aku rasakan pahit dan manisnya
menikam kerongkongan kecilku
sebotol wine penuh
akhirnya tinggal setengah.
mengasihani aku yang teler di meja
karena mabuk Ibu
/2/
gerimis adalah anak hujan yang butuh Ibu
mereka berjalan sempoyongan, mereka berlari tak karuan,
mereka meleleh perlahan, mereka mencari sesuatu,
tidak menemukan sesuatu.
Ibu mereka sembunyi, entah dimana?
tapi namanya anak, mereka suka bermain,
tak ada kesedihan yang terlihat
walau mereka terus mencari
/3/
puisi pun demikian.
ia suka mengetik air mata lewat kata
hendak di kirim kepada perempuan
yang dipanggilnya Ibu
(2010)
Metafornya mengesankan. Bukan main, cuma paragraf terakhir yang njegleg. Seperti ketemu garis finish tiba-tiba.
ReplyDelete