Saya selalu percaya bahwa segala sesuatu yang dari hati pasti akan sampai ke hati. Saya sering mengatakannya berulang-ulang kepada diri saya maupun kepada orang lain. Segala sesuatu yang berasal dari hati akan sampai ke hati.
Segala
sesuatu yang ditulis dari hati akan sampai ke hati. Segala sesuatu yang
dinyanyikan dari hati akan sampai ke hati. Dan akhir-akhir ini urusan hati ini
membuat saya belajar banyak.
Oke,
saya bingung harus memulai dari mana. Yang saya lakukan akhir-akhir ini adalah
banyak meng-evaluasi diri saya sendiri. Banyak mendengarkan diri saya sendiri.
Banyak menulis. Yang terakhir biasanya adalah obat untuk “menyembuhkan”
demikian saya selalu menyebutnya.
Beberapa
hari yang lalu sahabat saya, mengirimkan sebuah email yang berisi cerita pendek
yang ia buat. Dan menyuruh saya untuk memberikan komentar. Ketika membaca
cerita pendek itu, air mata saya tergenang. Saya sedih membaca ceritanya. Saya
membacanya dengan perasaan-perasaan campur aduk menebak akhir ceritanya akan
seperti apa. Tapi
cerita itu berakhir dengan senyum panjang.
Oh,
jelas sekali tulisan teman saya ini berasal dari hatinya yang paling dalam. Lalu
saya ingat kembali sebuah perjalanan pulang bersama seorang teman di dalam
mobil. Di luar gerimis. Dan dari radio terdengar Glenn bernyanyi Malaikat Juga
Tahu yang begitu syahdu. Yang membuat saya menahan tangisan selama perjalanan
itu.
Dan
kenapa saya akhir-akhir ini begitu cengeng. Haha. Karena saya sedang patah
hati. Jika selama ini saya pandai beteori tentang ini dan itu perihal “hati”
maupun “patah hati”.
Tidak
semudah itu ternyata. Saya sampai pada kesimpulan bahwa patah hati itu
menyebalkan. Dan tidak enak sekali rasanya.
*tarik
nafas*
Lalu
apa yang biasanya kamu lakukan pada saat pada patah hati?
Selain
menangis, yang saya lakukan adalah curhat panjang lebar dengan beberapa orang
teman. Menulis. Dan menangis lagi.
Jawaban
yang saya dapatkan adalah: Theo, you’re
gonna be ok!
Saya sedang tidak baik sekarang. Tapi akan baik-baik saja nanti.
Kembali
ke urusan hati. Tidak ada yang mudah. Mungkin yang saya perlukan adalah rehat
sejenak. Dan membiarkan hati saya tumbuh kembali.
Everybody's fine, and will always be :)
ReplyDeleteapakah mengorbankan perasaan demi menjaga tali persahabatan juga dapat disebut patah hati? jika ya, berarti nasib kita sedang sama Kak Theo :")
ReplyDeleteI sending you alots of hugs & kisses *smooch*...rinduuu sekali ingin ketemu Theo,
ReplyDeletecerita-cerita sampai mengantuk ketiduran dirumah dea..
Seberapapun buruknya keadaan, semua akan berlalu seiring berjalan waktu. Yang diperlukan sekarang adalah, serahkan waktu kepada waktu. Get well soon kakak theo :">
ReplyDeleteApa yang saya lakukan saat patah hati?
ReplyDeleteMengunci diri di kamar lalu kemudian menangis sepuas hati :)
berkaitan dengan hati memang tak mudah untuk diubati ..
ReplyDeleteapa yang dilakukan ketika patah hati?
ReplyDeleteberdamai dengan keadaan dan menerima kenyataan :)
Bagian yang kusuka dari patah hati adalah aku menangis sesukaku,tanpa malu...dan bagian lain yang kusukai dari patah hati adalah kemuramaanku,dimana aku sudah tak bisa berfikir dengan otak tapi aku menikmatinya,apa mungkin patah hati sama dengan jatuh cinta? Karena otakku rasanya sama sama mati rasa :)
ReplyDelete