Tak ada yang mudah. Setiap
perjalanan yang dilalui penuh dengan risiko. Seperti ketika kau tidak membawa
payung, mendung hebat, hujan lebat. Kau akan tertahan di kantormu sementara.
Risiko tidak dapat disalahkan. Risiko mengikutimu. Ia seperti bayanganmu sendiri.
Ia berjalan kemanapun kau
pergi. Kemana hatimu singgah. Walaupun terkadang itu adalah pekerjaan iseng.
Risiko tidak pernah iseng menjadi risiko. Ia akan melakukan pekerjaannya dengan
sepenuh hati. Patah hati mungkin adalah risiko ketika mencintai seseorang
terlalu. Atau bisa jadi hanya kejadian sederhana, patah hati hanya karena
diturunkan dari angkot dan belum sampai ke tempat tujuan.
Tapi pernahkah kau berpikir
mencintai tanpa risiko? Jarang sekali. Tapi terjadi. Itu adalah cinta
anak-anak. Kau bisa berangkat ke sekolah terburu-buru bawa bekal roti isi dua.
Untukmu dan untuknya. Meminjam runcing dan pensil miliknya, sesering mungkin,
punyamu sendiri disimpan dalam-dalam di tas. Pura-pura tidak bawa. Bermain
dengannya hanya memakai kolor dan kaus dalam tanpa takut diajak ke tempat
tidur.
Tapi bahkan mencintai seperti
anak kecil pun penuh risiko. Suatu ketika kau harus pindah mengikuti orang
tuamu, meninggalkannya. Suatu ketika, kau tidak boleh lagi main ke rumahnya
karena mamanya takut, kalian akan main bakar-bakaran. Suatu ketika dia
lupa membawa pensilnya dan kau tak bisa meminjamnya lagi.
Bahkan pada cinta yang paling polos sekalipun risiko mengikuti.
Kejam. Tak ada yang sederhana.
Tak ada yang hanya polos-polos saja-- mencintai seperti anak kecil,
menangis hari ini, tetapi besok bermain lalu jatuh cinta lagi.
Tanpa dendam.
Ruang
Siaran. 14 Juli 2011. 17:35
always sweet as before..
ReplyDeletemenangis hari ini,tetapi besok bermain lalu jatuh cinta lagi. amien ^^
nice... ;)
ReplyDeleteawesome :)
ReplyDelete