Terlalu banyak aksesoris natal.
Di Ambon ini banyak sekali yang merayakan Natal dengan segala macam
perlengkapan Natal yang memang secara sengaja dipersiapkan oleh setiap rumah.
Dimulai dengan pohon natal, lampu-lampu
penuh warna pada setiap pojok rumah, baju baru di tiap kebaktian, kue-kue
kering dari yang harganya paling murah sampai yang paling mahal, belum minuman
dan segala persiapan lainnya, sampai dengan petasan dan kembang api di malam
natal.
Segala persiapan yang dilakukan
untuk menyambut: bayi mugil yang mungil yang lahir begitu sederhananya.
Saya tidak percaya bahwa
kelahiran Yesus hanya boleh diperingati sepanjang bulan Desember saja. Saya
tidak percaya dengan segala aksesoris berbentuk mewah yang selalu ada menjelang
Natal merupakan sesuatu yang wajib.
Karena bagi saya, Yesus lahir setiap hari. Dan saya percaya kepada persiapan.
Dan jika berbicara tentang
persiapan, kita akan berbicara soal hati. Hati yang siap lebih mewah dari segala
persiapan apapun. Hati tidak kelihatan. Dan sesuatu yang tidak kelihatan
cenderung dilupakan.
Banyak orang terlalu sibuk
dengan aksesoris: “apa yang kelihatan” ketimbang “apa yang tidak kelihatan”
sehingga lupa bahwa persoalan mempersiapkan kelahiran Yesus di dalam hati itu
jauh lebih penting daripada apapun.
Lagipula, DIA RAJA, DIA yang
memiliki segalanya. Sesunguhnya jika kita betul-betul memiliki DIA dalam hati
kita. Kita sudah memiliki segalanya.
Sudahkah kita memaknai Natal di
dalam hati kita?
No comments:
Post a Comment