Saya termasuk yang payah. Kali
ini saya tidak tertib menulis surat cinta. Tetapi setelah dipikir-pikir, kenapa
tidak? saya masih punya kesempatan untuk menulis. Lalu jika ditanya menulis
surat cinta tiap hari, sampai kepada hari yang ke-30. Apa yang akan kamu tulis?
Saya akan menuliskannya kepada
pria ke-satu sampai kepada pria ke-30.
Ya. Dan saya akan mengawalinya
dengan menulis tentang kamu. Seorang pria berinisial A yang saya kenal beberapa
tahun yang lalu. Entah kenapa saya tiba-tiba ingat kamu. Tadi ketika saya hendak
melewati sebuah jalan, saya ingat tentang diary. Diary-diary saya di awal tahun
2000 yang semuanya isinya penuh tentang A.
Oke, kalau saat ini ada yang
bertanya kenapa sampai hal itu bisa terjadi. Itu karena saya memang jatuh cinta
sama kamu A. Maksud saya, oke—sebutlah itu adalah cinta monyet—karena waktu itu
saya masih sangat muda. Tapi saya memang jatuh cinta. Lalu saya ingat sejak
saat itu, hanya kamu yang ada di catatan-catatan diary saya.
Bahkan beberapa kali saya
menulis bahwa, mungkin suatu saat kita bisa hidup bersama. Saya selalu suka
kalau kita berada di kegiatan yang sama. Apalagi kalau kita melakukan
perjalanan-perjalanan yang sama, seperti ke Solo waktu itu. Dan yang paling
saya suka adalah ketika kamu mulai melucu.
Waktu itu saya masih sangat
muda, saya bahkan baru berumur enambelas tahun dan jatuh cinta untuk pertama kalinya. Jatuh cinta
yang seperti apa waktu itu. Saya sendiri tidak tahu. Yang saya tahu, saya
mencatat tentang dirimu selama kurang lebih empat tahun kemudian sejak itu—lalu
kemudian saya pindah kota. Dan anehnya saya tetap menulis tentang kamu.
A, saya ini memang orang yang
aneh.
Sampai akhirnya saya mendengar
kamu menikah di kota ini. Dan sejak itu kamu tidak pernah ada lagi di dalam diary saya.
A, kamu pasti tidak pernah
tahu.
No comments:
Post a Comment