Saya selalu suka kalau jendela terbuka lebar begini.
Supaya saya bisa mengendap-endap ke kupingmu dan berbisik kata "I LOVE
YOU." Itu kata menggelikan yang saat ini gampang buat perut saya mulas.
Saya akan menelusuri anak-anak rambutmu dengan jari-jari
mungilku, lalu turun sebentar ke pelipismu. Menatap matamu dalam-dalam.
Menelusuri pupil matamu, mencari binar cinta di sana.
Memangnya kalau jatuh cinta, harus ada binar di mata.
Saya tidak tahu. Yang saya tahu ada binar di hati. Sebenarnya saya takut kalau
ketahuan sedang jatuh ... cinta. Saya malu dengan keyboard dan layar di depan
saya.
Karena mereka pasti tahu pipi saya sedang merah ketika
menulis ini. Bukan hanya itu, tapi saya cenderung senyum-senyum terus. Eh, tapi
buat kamu yang tahu jangan bilang-bilang ya, saya kan jadi malu.
Belum lagi sekarang saya dengar lagu "The Closer I
Get To You" terus saya bertanya, kenapa sih kalau cinta itu harus
dekat-dekat? ya iya dong, kalau jauh lagi, nanti saya harus jadi pencuri.
Saya bakal mencuri hatimu lama-lama. Terus nanti saya
disalahkan. Saya dituduh untuk mengembalikan hatimu. Padahal jelas-jelas, saya
hanya ... oke deh saya ngaku, saya memang ingin hatimu utuh.
Bukan setengah-setengah. Bukan seperempat. Tapi utuh.
Semoga kamu tidak keberatan. Seperti nanti ketika saya
pergi, tutup lagi jendelamu rapat-rapat seperti tidak ada apa-apa.
Kamu mengerti maksud saya kan?
Ruang Siaran. 31 Agustus 2011. 14:31 -- selalu bersyukur
ada notepad dan layar besar di depan saya.
Dapat merasakan aroma bir dan suasana sawah yang kental! definisi setianya dalam sekali.. >,< sukaaa
ReplyDelete