Sebagai anak—perempuan—saya terlalu yakin bahwa tidak ada
yang akan mencintai kami anak perempuan lebih baik daripada ayah mencintai
kami.
Saya punya hubungan lucu dengan ayah. Karena jarak kami yang
jauh. Saya di Bandung dan ayah di Ambon. Tetapi ayah seperti selalu ada untuk
saya, bahkan di masa-masa yang sulit sekalipun. Ketika cerita maupun tidak
cerita, ayah seperti tahu—ia hanya tahu.
Beberapa minggu terakhir ini, saya sedikit rungsing. Sedang
mengerjakan beberapa hal yang menumpuk dan mendadak gelisah, sedikit ragu
pekerjaan ini bisa selesai apa tidak. Dalam kondisi seperti ini biasanya saya
butuh seseorang untuk diajak bicara. Ayah yang terbaik. Kadang kita hanya
saling menelepon dan bertukar kabar. Cerita-cerita yang tidak penting seperti
kegiatan hari itu. Atau sekedar bertanya “sedang apa.” Sampai urusan pria—saya
tahu ayah sangat bisa diandalkan.
Tapi kali ini, saya belum bisa cerita. Ada kondisi yang buat
saya harus menahan diri. Mungkin nantinya akan cerita, tapi bukan sekarang. Dan
begitulah ayah, ia selalu tahu—ketika saya tidak cerita sekalipun.
Tadi malam seperti tahu—tiba-tiba ayah menelepon dan
menanyakan kabar saya. Di telepon ia bertanya apakah saya baik-baik saja.
“Saya
sedang tidak baik ayah. Tapi tenang saja, karena saya akan melewati ini dengan
baik.”
Ketika menerima telepon darinya saya katakan bahwa saya
baik. Supaya ia tidak perlu kuatir. Tapi ayah pasti tahu ada sesuatu yang
tidak beres.
Oh, saya punya ayah yang keren. Love you Daddy!
Kalau sudah begini, tidak ada alasan untuk tidak jatuh cinta
pada ayah. Karena ayah pasti tidak akan buat saya—anak perempuannya patah hati.
Paling tidak saya mengalaminya.
Saya dan ayah sama-sama suka sore. Karena disitulah tempat
kita biasa duduk di teras rumah dan bercerita.
Semoga harimu menyenangkan, hey anak-anak perempuan :)
LOVE,
The.
Sultan
Agung. 21 September 2011. 12:25—sekarang sering mendung di Bandung ayah.
nice post
ReplyDeleteYou reminds me of my daddy... :')
I always said, "I'm a daddy little girl"
tapi sekarang dia udah gak ada...
Semoga ayah anda diberi kesehatan selalu, amin
salam kenal :)
jadi kangen Papa yang nggak pernah gengsi bilang ke saya "Papa ini sayang kamu", hanya saja saya yang gengsi membalasnya sampai beliau nggak lagi bisa ngucapin itu lagi ke saya ;')
ReplyDeletecemburu padamu karena papanya masih bisa menelepon dan menanyakan sesuatu :'( suka notenya :)
ReplyDeletenice post ka, love it!
ReplyDeleteseandainya aku bisa melakukan hal yang sama seperti ka theo :'(
Nice post :'D
ReplyDeletefollow me back, ya :D
http://ratih-kirana.blogspot.com
LOve..loVe...LovE........
ReplyDelete