Salatiga yang aromanya seperti jeruk dan sepuluh hal menyenangkan yang dapat kau lakukan pada sebuah petang hanya dengan berjalan kaki. Jingga dan kekasih jiwa hanyalah bonus belaka.
1. Berkunjung ke toko buku Baudelaire di Jalan Kauman nomer
1 (mereka juga punya instagram-nya, silakan temukan saja).
2. Cari dan temukan beberapa buku yang kau senangi untuk
dibaca dan (jika kau malas membaca) tak apa juga kok, jika hanya memotretnya
dan unggah ke dalam instagrammu. Tapi jangan lupa tulislah sebuah caption yang baik tentang buku itu, ya.
3. Beberapa hasil berburu saya dan Weslly Johannes. Dua buku
pilihan saya adalah Love in the kingdom of oil dan Aimuna dan Sobori-nya Hanna Rambe.
Duh, apakah ada yang sudah membaca keduanya? Saya deg-degan dengan Aimuna dan
Sobori, mereka tampak menggemaskan. Nanti saya akan menulis reviunya ya.
4. Jangan lupa pose menghadap samping di sebuah rumah tua
yang ditemukan ketika kami hendak berjalan ke toko buku lainnya.
5. Singgah di toko buku Jendela, di Jalan Diponegoro untuk
membeli buku Tempat Paling Liar di Muka Bumi kepada beberapa kawan. Dan Weslly
Johannes diminta tanda tangannya di secarik kertas. Saya, tidak. Karena Weslly
Johannes lebih populer di sini. *uhuk*
6. Selesai dari toko buku Jendela, singgah di Kafe Merah
Putih. Jendelanya besar-besar dan lantainnya gemas.
7. Pose sedikit di Kafe Merah Putih, supaya pancasilais.
Jangan lupa beli bir Prost tiga, nanti dapat gratis satu.
8. Weslly Johannes memberikan buku The World Until Yesterday,
Jared Diamond, kepada saya sebagai hadiah. Katanya, "baca buku ini maka
kau akan mengerti masyarakat dan melihat dunia dengan cara yang berbeda."
Saya mengerutkan kening sejenak, sambil bertanya, "Jared Diamond itu siapa
ya?" Weslly menjawab, "ia seorang profesor, tapi saya suka bahasa
yang ia pakai ketika menulis." Saya tersenyum kepada dunia dan kita
berjalan ke meja kasir. Hampir saja saya mau katakan kepada Mbak penjaga kasir,
bahwa laki-laki ini yang akan saya nikahi, tapi tidak jadi.
9. Entah mengapa saya suka pose menutup mata dan di dekat
buku, barangkali supaya kelihatan relijius dan cerdas.
10. Langit dari depan Kafe Merah Putih dan jelang pukul
berapa itu, lupa.
.
No comments:
Post a Comment