Monday, December 20, 2010

Tapi Pergilah

weheartit


Saya tidak suka ini. Ketika saya hendak bergerak maju, kau selalu datang. Saya sudah tidak terbiasa lagi dengan kedatanganmu. Saya hendak berpergian. Saya hendak menjelajah tempat baru. Saya hendak terbang tinggi ke tempat dimana kau tidak bisa menjangkau saya.

Lalu, kau memang tidak akan menjangkau saya. Kau tidak bisa. Bagi saya kau sudah mati. Bagi saya kau sudah tidak seru lagi untuk dibahas di hati dan juga di pikiran saya. Mau apa lagi sih? Terakhir kali kita bertemu, kau bilang kau kangen.

Ya, saya masih menjawabnya dengan: aku juga kangen.

Tapi tiba-tiba, segala sesuatu berubah. Betul? Kau buat saya sedih dengan keputusan-keputusanmu. Kau bersama—sudahlah. Saya menghargai. Saya menghormati segala sesuatunya. Saat ini saya punya sayap. Sayap saya satu, tapi saya ingin terbang.

Tolong, saya mohon! Jangan ganggu saya.

Berhentilah muncul di mimpi saya. Berhentilah menyayangi saya lewat mimpi. Berhentilah mencium saya lewat mimpi. Berhentilah menyentuh saya, walau hanya lewat mimpi. Saya ingin melupakanmu. Tempat tidur saya kini penuh, saya meletakkan banyak bantal, supaya tak ada sisa untuk –badanmu.

Begitu saja. Saya masih suka telanjang. Saya tahu persis, bagian mana dari tubuh saya yang—paling kau suka.

Tapi pergilah.

if you're lost you can look--and you will find me
time after time
if you fall I will catch you--I'll be waiting

I’m NOT waiting for you.

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Sebuah Catatan Tidak Kreatif Tentang Cara-Cara Tidak Kreatif Untuk Mencintai

Cara-cara Tidak Kreatif Untuk Mencintai, adalah sebuah buku yang sedang kamu tunggu. Ia lahir sebentar lagi, tepat di 16 A...