tubuh telanjang tergantung
tanpa nama tanpa kenal tanpa kasih
gigil malam menembus tulang
nyeri rusuk dan limpa pecah tertahan
remuk redam hancurlebur, itu muka siapa?
harapan tertunda salib terluka
diri mulai gelisah tak sanggup berbicara
kata-kata larut dalam jantung
bercampur dalam darah
anyirnya selimuti malam
erang kesakitan tertelan runcing paku
berapa pukulan, entah?
harapan tertunda salib terluka
mungkinkah, kawat berduri hanya hiasan
seperti sinetron di tivi-tivi.
dan kematian hanya skenario dengan bayaran mahal
antara produser dengan pemain.
harapan tertunda salib terluka
ketika kematian berteriak di ujung-ujung golgota
dan maut menjemput di jalan-jalan berpasir
kaukah yang berani menjawab: YA.
kaukah itu yang sanggup membeli kematian?
(2010)
No comments:
Post a Comment