Satu hal yang patut saya syukuri adalah kemampuan multipotential yang ada di dalam diri saya. Oh, saya tidak katakan bahwa kemampuan yang saya miliki itu mungkin lebih baik dari orang lain. Tetapi harus diakui bahwa perempuan memang harus punya satu hal yaitu: percaya kepada dirinya bahwa ia memang dapat melakukan apapun yang ia mau. Hal kedua yang harus dimiliki yaitu: keberanian.
Saat ini saya memutuskan untuk lebih berkonsentrasi mengerjakan hal-hal yang saya tahu, saya punya kemampuan terbaik di situ, tidak ada orang lain yang dapat melakukannya selain saya. Hanya mengerjakan hal-hal yang saya suka. Saya lakukan itu untuk memuaskan diri saya dan bukan orang lain.
Merantau sejak usia 16 tahun, hingga sekarang memberikan kepada saya satu nasihat tentang bagaimana kita sebagai perempuan harus bekerja keras dan sekali lagi percaya kepada kemampuan diri kita sendiri. Saya ingat ketika pertama kali meginjakkan kaki di Bandung, dan ketertarikan saya untuk menjadi seorang penyair begitu kuat. Yang saya lakukan adalah dengan nekat saya menelepon ke dua radio yang saya tuju. Ketika itu di telepon saya ingat, saya berkata begini “halo, nama saya Theo. Saya mau bertanya saya tertarik untuk jadi penyiar radio dan apakah ada lowongan di radio anda? Karena saya tertarik untuk mencoba?” padahal waktu saya sungguh tidak punya modal apa-apa. Yang saya punya hanya keberanian.
Tapi akhirnya mimpi saya untuk menjadi penyiar radio tercapai sudah. Sembilan tahun saya mencicipi bekerja di radio dan bertemu dengan banyak sekali figur “terkenal” dari musisi, penulis, hingga komunitas kreatif. Bukan hanya bertemu tapi mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai mereka. Berbagai aktivitas di radio pun saya coba: reporter, produser, script writer. Dari mulai siaran tendem, siaran prime-time, hingga punya acara sendiri. Semuanya saya lakukan dengan kesenangan. Pada saat itu setiap penyiar yang seangkatan dengan saya pasti akan menjawab jujur bahwa honor bekerja di radio dapat dikatakan murah. Tapi kami punya kepuasan tersendiri untuk menjadi penyiar radio.
Ketika di radio, saya lalu mengasah kemampuan menulis saya. Dari mulai menulis di blog friendster awalnya, kemudian berpindah ke multiply, lalu ke notes facebook, kemudian ke blogspot. Sampai sekarang saya masih bertahan di blogspot, mengelola blog ini, dan membuat satu web lainnya yaitu www.moluccaproject.com dan menjalaninya sekarang.
Kemudian mendapat kesempatan membuat buku kumpulan puisi dan kumpulan cerita pendek. Tidak berhenti di situ, saya juga mengelola kelas public speaking saya, bagaimana mengajari orang-orang untuk berani berbicara di depan umum. Saya tidak lagi di radio, tapi sesekali saya masih menjadi MC untuk acara-acara tertentu, dipakai menjadi moderator, atau mengisi voice-over untuk acara-acara yang membutuhkan. Saya bernyanyi. Saya pernah mengajar vokal untuk kawan-kawan difabel. Saya menulis puisi. Saya mengumpulkan anak-anak muda kreatif untuk web saya di Molucca Project. Saya membuat brand. Lalu sedang berpikir untuk mulai membangun bisnis di sana.
Dan ketika ditanya apakah pekerjaan saya?
Hm, jujur, saya tidak tahu harus menjawab apa. Saya mengerjakan banyak. Saya tidak terdefinisikan oleh apapun juga dan oleh siapapun juga. Dan pada saat itulah saya merasa saya hanya sedang menjadi diri saya. I’m just living my most authentic life.
Untuk menjalani hidup yang otentik butuh keberanian. Keberanian untuk menemukan siapa dirimu sebenarnya. Seperti yang Ayah selalu katakan kepada saya diberkatilah pekerjaan kecil-kecil yang saya lakukan.