gambar dari weheartit.
Pernah nggak sih ada pertanyaan
ini di kepalamu “ih enak ya kayak si A, kerjaannya jalan-jalan terus” atau “duh
si B tuh lagi asik banget ya di kantor
banyak dapet promosi ini itu” atau keluhan tiap malam minggu yang sering sekali
keluar dari diri kita, ketika kita melihat orang lain berpasangan.
Pertanyaan-pertanyaan ini
keluar karena kehidupan orang lain “kelihatannya” lebih menarik ketimbang
kehidupan kita sendiri. Padahal kita tidak pernah tahu bahwa jika kita berpikir
sebaliknya, jangan-jangan orang lain itu justru sebenarnya iri dengan kehidupan
kita. Jangan-jangan orang lain yang kita pikir “keren” itu sebenarnya ingin
bertukar posisi dengan kehidupan kita.
Saya sering sekali mendapat
komentar dari orang lain seperti ini “ The, enak banget sih hidup lo. Kerjannya
jalan jalan mulu. Dapet duit lagi!” atau “Enak banget sih hidup lo, bisa
maksimalin apa yang lo punya, dan dapet hidup dari sana.”
Saya suka senyum-senyum saja
jika ada yang komentar seperti itu. Karena begitulah kenyataannya. Kehidupan
yang sudah lama saya bayangkan sejak saya masih di sekolah menengah pertama,
semua terjadi ketika saya dewasa. Ketika masih sekolah dulu, saya memang tidak
pernah membayangkan akan bekerja kantoran. Dan saya selalu membayangkan ketika
saya sudah menikah nanti, saya akan jadi Ibu sekaligus sahabat kepada anak-anak
saya.
Oke, saya memang belum menikah
sekarang. Tapi kita lihat saja nanti ketika saya memasuki dunia pernikahan.
Tapi ketika kembali ke dunia pekerjaan dan apa yang sekarang sedang saya
kerjakan, saya merenung bahwa:
“Seringkali kita iri dengan
keberadaan orang lain hingga kita lupa pada hal kecil yang kita punya yang bisa
dikelola untuk menjadi sesuatu yang besar suatu hari nanti.”
Saya dibesarkan dengan segala
keterbatasan. Ayah dan Ibu saya bukan orangtua yang berada. Tetapi mereka
membesarkan saya dengan kedua kakak saya dengan fokus kepada hal-hal kecil yang
kami punya. Sejak kecil Ibu membiasakan saya untuk “tampil” bernyanyi atau
membaca sajak di depan banyak orang. Ternyata setelah saya dewasa, saya tumbuh
menjadi orang yang berani ketika ada di depan banyak orang.
Dan Ayah selalu berulang kali
mengingatkan anak-anaknya untuk rajin membaca. Dan tanpa disadari, membaca
inilah yang pada akahirnya membuat saya belajar banyak hal.
Dari semua yang saya bicarakan, saya hanya mau bilang bahwa: suatu saat waktumu akan datang. Bersiaplah. Karena rumput di halamanmu akan hijau tepat pada waktunya! Jangan pernah berpikir bahwa hidupmu tidak menarik. Fokus kepada hal kecil yang kamu sukai dan buatlah hidupmu untuk menjadi menarik.
Jangan pernah berpikir bahwa,
bagaimana jika saya bisa meminjam hidup orang lain, tetapi berpikirlah bahwa
bagaimana saya harus menjalani hidup saya sendiri dengan menarik, sehingga
suatu hari nanti orang akan datang kepadamu dan bilang “boleh nggak ya, gue
pinjam hidupmu sesekali!”
Aha! ini bahasan yang menarik. Akhir-akhir ini saya sering mendengar teman-teman bilang, "gue iri sama hidup lo." Dan saya bisa tunjukin posting ini kepada mereka. Sukses selalu Kak Theo! :))
ReplyDeleteNice post kak! Ini bisa jadi renungan untuk kegalauan saya 3 bulan terakhir ini..
ReplyDeleteSuka.. ^^
ReplyDeleteSo d*mn agree with this post! Bersyukur dan mengembangkan talente, those are the key to make our life better. ^^
ReplyDeletelike it
ReplyDeletesuatu saat waktumu akan datang. Bersiaplah. Karena rumput di halamanmu akan hijau tepat pada waktunya! Jangan pernah berpikir bahwa hidupmu tidak menarik. Fokus kepada hal kecil yang kamu sukai dan buatlah hidupmu untuk menjadi menarik.
ReplyDeleteLIKE IT!!