*weheartit.com*
Jangan berhenti bermain!
Jika saya harus menciptakan
sebuah mantra yang akan terus menerus saya ucapkan dalam hidup saya adalah,
jangan berhenti bermain. Karena ketika kamu berhenti bermain kamu akan menjadi
tua dan keriput.
Ketika menjadi dewasa, kita
lupa akan seperti anak-anak. Kita lupa bagaimana caranya bermain. Bagaimana
kalau sebaliknya, jangan pernah berhenti untuk menjadi anak-anak! Kamu silakan
dewasa denga segala pengalaman dan disiplinnya. Tetapi, tetapah menjadi
anak-anak dalam pemikiranmu.
Anak-anak tidak pernah segan
untuk menjadi diri mereka sendiri. Anak-anak tidak pernah takut untuk melakukan
kesalahan. Anak-anak tidak pernah takut ketika jatuh dan mencoba lagi. Dan satu
hal: anak-anak itu tidak pernah berhenti untuk bermain.
Saya sedang menyelesaikan
sebuah project tulisan saya. Dan kadang-kadang saya bosan. Saya harus mengakui
bahwa, disiplin orang dewasa, suka membawamu untuk lupa bermain-main. Apalagi
segala pekerjaan dan deadline yang
harus kamu penuhi. Ketika kamu mengalai hal seperti ini, apa yang akan kamu
lakukan?
Sebutlah, kamu sedang bosan.
Lalu kamu mengalami writers block.
Lalu kamu bosan dengan laptopmu sendiri. Lalu tidak ada kata-kata yang meloncat
keluar dari kepalamu ketika kamu hendak menulis. Dan hanya bosan! Yang saya
lakukan adalah saya pergi bekerja dengan topi jerami saya. Anggap saja kamu
sedang di pantai atau anggap saja kamu sedang liburan. Jika memang kamu harus
pergi bekerja dengan menggunakan bikini kenapa tidak? Sayang sekali Bandung
terlalu dingin untuk melakukannya.
Di suatu hari saya pernah
bercita-cita bahwa saya kepingin pergi bekerja setiap hari dengan bikini oranye
saya. Ketika di depan saya ada lautan biru yang luas. Pasir putih yang lembut.
Dan saya dengan tulisan-tulisan saya.
Jangan berhenti bermain!
Walaupun itu hanya ada di dalam imajinasimu! Peluk “bermainmu” erat-erat.
AKuuuuu bangeeeeeet...he...he...
ReplyDeleteHalo salam kenal kakak perempuansore. Saya suka sekali tulisan-tulisan anda. Postingan kali ini anda bahas mengenai rasa bosan. Sedikit berbagi, saya juga cinta sekali dengan literasi semacam menulis blog or anything. Beberapa minggu ini saya merasa bosan dengan kegiatan favorit saya sendiri. Saya juga tidak tahu pasti apa penyebabnya. Tapi saya rasa ini feedback dari kehilangan. Entah apa yang hilang dari diri saya? Apa menurut anda imaji itu butuh penarik? Agar dapat muncul dengan stabil.
ReplyDelete