Dear
perempuan sore,
Selamat malam, Kak. Nama saya irene, maaf
sebelumnya bila sok kenal. Entah sengaja atau tidak sengaja, suatu hari saya
mencari stasiun-stasiun radio yang bisa menerima anak magang. Lama nge-stalk, saya
malah menemukan akun twitter kakak. Kemudian saya melihat di profil alamat blog
kakak, iseng-iseng saya menemukan blog perempuansore. Dan tidak tahu kebetulan
atau hanya perasaan yang berlebihan. Saya merasa seperti dipertemukan dengan
sosok yang selalu saya dambakan bila kelak sudah dewasa. Sosok itu adalah kakak
perempuan sore. Saya memiliki cita-cita dan kesukaan yang sekarang menjadi
kehidupan kakak. Saya merasa memiliki banyak kemiripan dengan kakak. Tapi itu
mungkin berlebihan, ya? hehehe. (maaf yang tadi curahan hati, kak) Intinya,
saya sangat suka membaca blog kakak, banyak tulisan yang menyentuh hati saya.
Saya juga sangat percaya kata-kata yang kakak tulis ("Apa yang keluar
dari hati akan menyentuh hati juga").
Jika tidak keberatan, maukah kakak berbagi
sedikit pengalaman kakak. Bagaimana awal mula kakak membangun kehidupan kakak
saat ini? Bagaimana membuat mimpi itu menjadi kenyataan? Saya ingin sekali
menjadi seperti kakak.
Maaf bila saya sok kenal sekali lagi dan
agak berlebihan. Terima kasih bila kakak membaca surat saya ini. Tuhan
memberkati.
**Suatu hari bisa kali ya, saya mengenal
dan berbincang dengan kakak perempuansore secara langsung. hehehe**
Balasan dari Saya:
Halo Irene!
Ah, senang sekali dapet surat dari kamu.
Terima kasih banyak sudah baca-baca blog aku. Dan semoga kamu dapet sesuatu
dari sana.
Jika tidak keberatan, maukah kakak berbagi
sedikit pengalaman kakak. Bagaimana awal mula kakak membangun kehidupan kakak
saat ini? Bagaimana membuat mimpi itu menjadi kenyataan? Saya ingin sekali
menjadi seperti kakak.
Tentu saja, aku tidak keberatan. Oke, aku
mulai kepingin jadi penyiar itu ketika aku kelas 2 SMP. Pada jaman itu, aku dan
beberapa orang temanku sudah sering sekali nongkrong di radio. Minta rikwes
lagu pake kertas. Dan rajin main ke radio. Nah, sejak saat itu aku sudah
membayangkan bahwa aku akan menjadi penyiar radio ketika aku dewasa. Nah,
semenjak lulus SMA, aku pindah ke Jogja. Ternyata tidak segampang itu karena
ketika di Jogja aku pernah beberapa kali ditolak ketika melamar. Tapi itu nggak
bikin patah semangat. Aku coba untuk ikut kursus Public Speaking dan
semacamnya. Lalu sekitar tahun 2005, aku pindah ke Bandung. Nah, kota inilah
jodoh aku. Setelah keterima di Unpad. Aku mencoba nekad menelepon ke dua radio
perempuan sekaligus. Dan Sky FM (Sky FM akhirnya tutup di tahun 2010) ternyata
membuka lowongan, aku lalu dipanggil. Sejak tahun 2005-sekarang aku masih
siaran.
Ketika siaran, aku menemukan hobi aku
lainnya, yaitu menulis. Aku mencoba bikin blog. Menulis pada blog friendster.
Facebook. Sampai akhirnya bikin blog yang serius. Dan jadilah aku sekarang
serius menulis.
Ketika mulai menulis, aku mulai mengajar
Public Speaking. Dan ada saja jalannya ke sana.
Dari semua ceritaku ke kamu, aku mau
bilang bahwa tidak ada yang mudah ketika “membangun” mimpi. Semua itu butuh
modal: kerja keras. Awalnya mungkin hanya iseng bermimpi, tetapi ketika kamu
mau mencapainnya, kamu harus berjuang. Sampai saat ini aku masih berjuang.
Kalau aku bisa, kamu juga pasti bisa?
Salam saya.
ps
*surat yang dipublish, berhak mendapat satu buah Teddy Bear dari #bearsfordear. Selamat!*
Abis baca ini, aku pengen bilang: Terimakasih kak Theo :*
ReplyDelete