Dilale sayang,
Indah
itu tak selalu ada. Ada perasaan perasaan yang memang sifatnya
hanya sementara. Untuk itu ketika mengerjakan segala sesuatu tidak seharusnya
berlebihan.
Aku menamakannya rasa cukup. Di
dalam kata cukup, tidak ada yang terlalu. Pada waktu aku belajar tentang rasa
cukup ini rasanya seperti sedang menjalankan doa Bapa Kami.
Bapa
Kami yang di Sorga, berilah kepada kami
makanan kami yang secukupnya.
Aku ingat Tuhan.
Aku ingat bahwa Ia memang tidak
pernah berhenti pegang tanganku. Dalam masa-masa yang tidak bahagia. Tidak
indah sekalipun. Dalam masa masa ketika sendiri. Dan sunyi.
Ia di sana pegang tanganku.
Di dalam ruang-ruang gelap,
tidak ada satu manusia pun yang mengerti. Ia ada. Ia ada dan memberikan rasa
berlebihan. Ia menyayangiku terlalu berlebihan.
Ketika aku sedang belajar tentang
kata cukup, Dilale, Tuhan tidak kenal kata cukup untuk menyayangiku.
Aku sayang kamu, D.
Ibu.
No comments:
Post a Comment