Cahaya Dari Timur: Beta Maluku
adalah film yang membekas. Mebuatmu terjaga dalam setiap adegannya. Menonton
film ini seperti membuka kardus usang, yang hampir berdebu, selama ini
diletakkan di bawah tempat tidur, ketika dibuka dan di sana banyak ditemukan kenangan
lama. Kenangan yang bisa jadi malah membuat kita lebih kuat.
Salembe adalah anak yang banyak
menyimpan kenangan itu. Ia dan teman-temannya yang sedari kecil mengalami pahit
yang mungkin tidak seharusnya dialami oleh mereka. Tapi ternyata pahit itu
memang diijinkan, supaya kelak mereka bisa mencipta rasa manis.
Tokoh utama di salam film ini
Sanny Tawainella adalah destiny. Ia tidak megah seperti kebanyakan pembuat
perubahan. Ia bahkan jauh sekali dari kehidupan gemerlapan. Tetapi ia seperti lilin
kecil, yang cahayanya mampu menerangi kegelapan paling buta sekalipun.
Menonton film ini, menampar
wajah saya dengan sebuah pertanyaan besar “saya sudah berbuat apa?” pertanyaan
ini bukan hanya kepada diri saya sendiri, tetapi juga kepada diri anak muda
Maluku lainnya. “Katong semua sudah berbuat apa?”
Ternyata niat baik saja tidak
cukup. Niat baik tanpa melakukan apa-apa sama dengan kosong dobol. Kekalahan
tepat kepada diri sendiri. Kemenangan Tim Maluku yang diceritakan di dalam film
ini hanyalah bonus. Bonus supaya saya dan setiap orang muda lainnya belajar
tentang sebuah perjalanan.
Tetapi kemenangan sejati adalah
ketika Sanny Tawainella berhasil “berbuat” ia tidak tinggal diam, ia menerobos
tembok agama, denominasi, mendobrak sebuah kepercayaan tanpa kehilangan
prinsip, dengan sebuah tagline: Beta Maluku!
Sampai di sini pekerjaan rumah
saya dan kamu bukan hanya menonton filmnya, terkagum-kagum, merinding,
tercengang, berlinang air mata, atau perasaan emosional lainnya yang akan
keluar.
Tugas saya dan kamu adalah
seperti seorang Sanny Tawainella: membangun jiwa. Tidak hanya tulus. Tetapi
berbuat di dalam ketulusan.
[catatan kaki: salut kepada
semua tim Cahaya Dari Timur: Beta Maluku yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu untuk ketulusan yang tidak terucap tetapi terasa ketika menonton film
ini.]
No comments:
Post a Comment