Setiap orang
tidak pernah miskin karya. Mengalami kebuntuan, iya, namun miskin, tidak. Bagi
saya, mengajar adalah sebuah karya. Ketika mengajar, bukan berarti saya tahu
segalanya dan merasa lebih pandai dari mereka yang saya ajar. Namun sebaliknya,
saya datang dengan keinginan untuk belajar.
Beberapa potret di atas adalah ketika saya mengajar seni berbicara di
depan umum kepada teman-teman skisofrenia dan bipolar di galeri gerilya tempo
itu. Datang tanpa siasat tahu banyak, malah membawa pulang banyak
kejutan. Ternyata teman-teman skisofrenia dan bipolar patut dicintai,
sebagaimana kita mau selalu dicintai.
Lalu apapun
karya yang sedang kamu kerjakan, jangan lupa bersungguh-sungguh melakukannya.
Karena ketika sungguh-sungguh, karya yang keluar dari hati, tidak pernah balik
menyakitimu.
[foto dok. panitia berakal berkuasa]
No comments:
Post a Comment