Setiap
orang pasti punya satu kesenangan kecil di dalam dirinya, yang jika dilakukan
olehnya, akan membuat orang tersebut bahagia. Itu hanya satu kesenangan kecil.
Bayangkan, jika di dalam diri tiap orang ada berpuluh-puluh kesenangan kecil,
maka betapa bahagianya orang tersebut.
Namun
persyaratannya sederhana saja, kesenangan kecil tersebut harus dinikmati penuh.
Ada sebuah buku yang berjudul, The Little Way of Hygge, the danish way to live
well, yang ditulis oleh Meik Wiking. Buku ini membahas tentang kebahagiaan yang
dimaknai oleh orang-orang di Denmark. Dan mengapa pada akhirnya Denmark disebut
sebagai negara paling bahagia di dunia.
Hygee
(dibaca: hyu-gah) adalah sebuah konsep yang dipakai oleh orang Denmark untuk
kemudian (bisa dikatakan) menjadi bahagia. Menurut buku tersebut, ‘Hygge has been translated as everything
from the art of creating intimacy to cosiness of the soul to taking pleasure
from the presence of soothing things.’
Jika diterjemahkan
dengan bebas, maka dapat dikatakan seperti ini, Hygee adalah sebuah seni untuk
menciptakan suasana intim bagi kenyamanan jiwa untuk menikmati kesenangan dari
keadiran hal-hal kecil yang menenangkan.
Masih
ingat dengan hashtag
#bahagiaitusederhana yang sering kita pakai? konsep Hygee ini juga mengajak kita
untuk menikmati kesenangan-kesenangan kecil sehingga ada sebuah rasa penuh di
dalam dan membuat kita bahagia.
Kesenangan-kesenangan
kecil ini dapat berupa: menulis di dalam temaram lampu, menikmati kopi di pagi
hari sambil menghirup aroma rerumputan, berlama-lama duduk di kloset dan
melihat semut-semut berjejer di dinding, membaca buku pelan-pelan dan menikmati
setiap visual yang muncul di kepala, berciuman dengan kekasih dan menikmati
lembut bibirnya, mengamat-amati kelopak matanya ketika sedang tidur, memakai lipstik merah untuk sebuah hari yang rasanya tawar,
duduk di dekat jendela angkot dan menikmati setiap hiruk pikuk di jalan,
mengobrol intim dengan kekasih tentang hal-hal yang akan dilakukan ke depan,
atau tertawa.
Semua
hal di atas ini (dan akan dapat bertambah lagi) jika dilakukan dengan
penuh-penuh, dengan sebuah kesadaran akan kualitas, maka dapat dijamin bahwa
#bahagiaaitusederhana bukan hanya sekedar hashtag.
No comments:
Post a Comment