photo by Tiara Salampessy.
Saya tidak akan menyampaikan
beberapa hal yang spesifik seperti bagaimana caranya menata rumah supaya tidak
berantakan atau bagaimana supaya kamu berhenti merokok, karena asap asap rokok
itu akan mengepul, terbang dan menjadi puisi di dinding-dinding. Saya tidak
bermaksud mengubah kamu di dalam banyak hal, seperti yang sudah saya katakan
bahwa “saya mencintaimu karena kekuranganmu” persoalan bahwa suatu hari nanti
saya akan berubah, dan saya tidak akan setuju lagi dengan pernyataan ini,
semoga tidak.
Akhir-akhir ini saya suka
sekali bepergian ke suatu tempat sendirian. Maksud saya, saya memang suka
sendirian, dan sama sekali tidak terganggu dengan itu. Karena dari dulu hingga
sekarang, saya lebih suka melakukan hal-hal menyenangkan sendirian ketimbang beramai-ramai.
Bukan berarti saya pelit, melainkan saya hanya menyukainya. Itu saja. Seperti
saya menyukaimu, punggung, bibir, kulit, dan hal-hal yang ingin saya rasakan
lebih dari sekedar mencium ataupun meraba. Saya ingin tinggal lebih lama. Suatu
saat nanti, semoga tidak lama—ataupun jika saya harus menunggu lama, saya harap
kamu tidak membagi mereka dengan orang lain. Ataupun kalaupun kamu terpaksa
harus membagi mereka dengan orang lain. Tinggalkan saya sedikit. Secuil.
Seperti secuil perasaan
perasaan yang datang setiap kali saya begitu berjarak dan hanya dapat
menikmatimu melalui bunyi nafas di telepon, bunyi ngorok, dan bunyi “Halo”
yang khas atau tawa sederhana, seakan-akan kamu adalah orang yang paling
bahagia, rasanya itu saja sudah cukup. Sejauh ini, saya tidak menginginkan yang
lain. Saya hanya ingin kamu bahagia. Lebih bahagia, dari hari-hari sebelumnya. Dan
suatu hari nanti, saya akan melihat itu terpancar keluar dari matamu. Yang di
dalamnya ada bayang-bayang saya, sedang berkaca pada matamu.
Saya dapat melihat bukan hanya
kebahagiaan, tetapi juga kesedihan, amarah, kecewa, hasrat, dan
perasaan-perasaan lainnya yang tidak dapat dibahasakan dengan kata. Yang dapat
kamu bagikan dengan saya, tidak dengan kata, hanya tatapan. Bukankah itu
menyenangkan. Persoalan-persoalan seperti ini, tidak dapat dijelaskan banyak
melalui tulisan, harus bertemu: berciuman panjang—lama, hingga menelanmu
bulat-bulat!
Sama mbak, i love to be alone.
ReplyDeletesendiri itu mewah :)
ReplyDeletesebelum menikah, saya juga senang jalan-jalan sendiri :)
ReplyDeleteMbak mau dpat penghasilan gk dari blog nya. Join sama saya mau mbak.
ReplyDeleteRasanya ingin kutulis juga tentang dirimu. Aku penggemarmu wahai perempuan sore <=-p
ReplyDelete