Saya mau bercerita tentang mereka.
Hari Jumat yang lalu, tepat ketika hari kasih sayang, saya diundang untuk membawakan
acara launching album sekaligus konser cinta Ambon oleh Loleba Project. Saya
tidak sendiri, melainkan ditemani dengan Gerry Pelmelay.
Ini adalah proyek
keroyokan oleh Figgy Papilaya, Carlo Labobar, Cello Quezon, Delon Imlabla,
Ronny Bonaparte, Aditya Titaley, Michael Mailuhu, Frans “hayaka” Nendissa,
Grace Huwae. Sebelumnya beberapa nama yang ada tergabung dalam beberapa proyek,
seperti Par-C, Huheba, kemudian ketika beberapa diantara mereka berkumpul,
akhirnya tercetus ide untuk membentuk sebuah proyek bernama “Loleba Project.”
Arti kata Loleba sendiri
adalah sebuah tali pengikat atap. Tali itu berasal dari serutan pohon kelapa. Ia
mungkin hanya sebuah tali kecil. Tetapi bayangkan fungsinya, ia sebagai
pengikat, ia sebagai pemersatu.
Di malam itu mereka
akhirnya meluncurkan album mereka bertajuk, Cinta Ambon. Saya akan cerita
sedikit tentang album mereka. Sebagai orang awam yang jarang sekali menikmati
musik asli Ambon. Setiap kali pulang ke Ambon saya hanya menemukan musik musik remix tidak jelas
dengan lirik-lirik yang “padede” (baca: istilah Ambon untuk “cengeng”) dan saya
sendiri merindukan sebuah musik bagus khas Ambon dengan lirik-lirik yang kuat
dan penuh harapan.
Dan Loleba project
berhasil memuaskan kerinduan saya. Album Cinta Ambon memiliki 11 track. Dengan
9 lagu dan beberapa medley. Mereka me-remake kembali beberapa lagu lama seperti
“Sio Mama” ciptaan Melky Goeslaw. Kemudian track favorit saya sendiri adalah
“Nusaniwe” ciptaan Jhon Pattirane. Nusaniwe juga adalah single pertama Loleba
sudah diluncurkan duluan.
Album Cinta Ambon ini
sendiri membawa semangat baru. Campuran aransemen vokal dan musik juga rap
membuat basudara yang mendengarkan album ini seperti pulang ke rumah, duduk di
teras minum teh sore-sore ditemani pisang goreng hangat dan cerita ringan mama
dan papa.
Selain itu ada satu track
Medley Permainan yang ada di album ini. Dari mulai Lemon nipis, Sahureka reka,
Tumbu balanga, Tumbu kalapa, dan Enggo lari. Seperti di bawa pulang kembali di
masa kanak kanak, bau matahari dan keringat, sekaligus keceriaan anak-anak.
Album Cinta Ambon berisi
dua kata: “Panggel Pulang” bahwa kemanapun kita pergi, kakimu akan kembali ke
tanah raja-raja. Seperti Loleba yang kebanyakan mengikat atap rumah. Mendengarkan album ini seperti membuat basudara pulang ke rumah.
*jangan lupa beli
albumnya info @lolebamusic atau hubungi. 085216558199.
No comments:
Post a Comment