Mencintai adalah persoalan membangun: membawa selalu ke dalam hal-hal yang baik. Jika
yang satu sedang sedih, yang lain akan menjadi penghibur. Jika yang satu sedang
berada di bawah, yang lain akan berfungsi menggendong.
Mencintai
adalah persoalan beriringan: tidak ada yang berjalan duluan atau tertinggal di
belakang. Tetapi bersama-sama. Bersisian. Seperti ucapan terima kasih. Jika
terima saja tanpa kasih. Kita akan mudah gemuk mencinti diri kita sendiri. Dan
jika kasih saja tanpa terima, karena kita akan terhisap habis.
Mencintai
adalah persoalan mengampuni: setiap kesalahan, masa lalu, masa sekarang, dan
masa yang akan datang. Mengampuni diri sendiri. Sama halnya dengan mengampuni orang
lain. Mencintai diri sendiri. Sama halnya dengan mencintai orang lain.
Memperlakukan diri sendiri sama seperti memperlakukan orang lain. Tidak ada
kesempurnaan yang paling sempurna selain mampu untuk mencintai sekaligus
mengampuni orang lain.
Mencintai
adalah persoalan saling mengingatkan: saling mengingatkan dimana dan kapan
saja. Tidak boleh lupa. Atau sengaja melupakan. Saling mengingatkan melalui
hal-hal kecil: pesan pendek, telepon panjang, status di media sosial, sentuhan,
ciuman, tatapan mata. Segala sesuatu dapat menjadi media untuk saling
mengingatkan. Bahkan di dalam doa dan saling mengingat.
Mencintai
adalah persoalan berbagi: berbagi hal-hal jasmani dan rohani. Berbagi selalu
menyenangkan. Karena sifatnya spiritual. Berbagi dapat dimulai dari hal yang
paling sederhana seperti berbagi kopi, berbagi ciuman, berbagi sentuhan,
berbagi cerita, berbagi tempat tidur, berbagi pelukan, berbagi kesedihan,
berbagi tawa, berbagi kesenangan-kesenangan kecil, berbagi rahasia yang paling
gelap. Setiap orang yang mencintai dan memahami bahwa itu adalah persoalan
berbagi. Sesungguhnya juga belajar untuk menjadi manusia.
Mencintai
adalah persoalan keutuhan, penuh, lengkap: saya tidak yakin, manusia dapat
mencintai orang lain sungguh-sungguh dengan kekosongan. Ia harus berisi
terlebih dahulu. Ia harus penuh dengan cinta. Karena cinta yang sama yang akan
ia alirkan kepada orang lain. Bahkan mungkin lebih. Ini masalah kesiapan. Jika
merasa belum siap, tidak ada masalah dengan mempersiapkan dirimu untuk penuh
terlebih dahulu. Jika tidak, kita akan dengan mudah menghisap kepenuhan orang
lain. Dan lama kelamaan, mereka menjadi kering.
Mencintai
adalah persoalan mengusahakan: bekerja keras untuk cinta. Setiap hari dari pagi
hingga pagi lagi. Sebuah pekerjaan besar yang tidak boleh berhenti sampai mati.