Ada sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa ketika ada
orang yang “pergi” dari kehidupan kita, baik itu sengaja maupun tidak sengaja,
itu karena satu alasan: waktu mereka bersama kita telah selesai.
Saya pernah membaca ungkapan ini. Waktu itu saya
sedang patah hati. Berat. Ketika mengalaminya, ada sedikit rasa untuk
menyalahkan diri. Seakan orang yang “pergi” dari kehidupan saya adalah karena
kesalahan saya.
Tetapi sepenuhnya bukan. Saya termasuk orang yang
percaya bahwa hidup adalah proses melakukan kesalahan dan belajar. Semoga kamu
juga percaya itu.
Lalu ada waktu-waktu yang bawa saya untuk berpikir
sejenak tentang lalu lalang kehidupan orang lain di dalam kehidupan saya
sendiri. Konon ketika percaya bahwa, setiap orang bisa mengirimkan pesan kepada
orang lain, kamu tidak akan bisa menolak untuk adanya “kehidupan” yang lain
tadi.
Prosesnya kurang lebih seperti ini: bertemu,
menjadi sahabat, (jika beruntung) jatuh cinta, (jika beruntung lagi) menjadi
kekasih, dan (jika beruntung lagi) menjadi orang asing kembali.
Orang-orang itu datang. Kemudian “pergi.” Pada satu
titik karena kamu manusia, kamu akan merasa kehilangan yang sangat dalam. Pergi
tidurlah. Tidak perlu menangis. Percayalah ketik bangun pagi nanti, kamu akan
menyadari satu hal: bahwa mereka “pergi” hanya karena waktu mereka denganmu
sudah selesai.
ahaaa :')
ReplyDeleteTrue :)
ReplyDeletetrue :)
ReplyDeleteahahahiii true :)
ReplyDeletesuka ^^
ReplyDeletebaru saja mengalami ini,,sad but true..memang terkadang ada orang2 yang ngga bisa kita lupakan tapi juga ngga bisa kita miliki. Tapi saya juga percaya ada orang-orang yang kita kira pergi ternyata hanya bersembunyi untuk kembali..
ReplyDeletegood thought ka Theo :) salam kenal..
*lalu terdiam*
ReplyDeletekak, aku bole kutip 1 paragraf pertama ini? buat di blog aku, nanti aku cantumin nama dan link blog ini juga kok..bole? ^^
ReplyDelete