Suatu ketika pertemuan di hari
pertama tidak akan dilupakan. Penting sekali mengenal detail pertemuan pertama. Penting sekali membaui kamu untuk pertama kalinya. Penting sekali menangkap
mata teduhmu untuk pertama kalinya. Memasuki pertemuan saya senang mengakui bahwa keyakinan saya benar, perpisahan
akan membawamu kepada pertemuan selanjutnya.
Dan memasuki pertemuan yang
sekarang, saya bersyukur bahwa pernah ada perpisahan yang terakhir.
Apa yang akan kamu catat ketika
pertemuan pertama. Saya mencatat banyak, bau, senyum, hangat telapak tangan,
salam pertama kali, dan mata teduhmu. Mata teduh yang berbinar ketika senang.
Persis seperti saya.
Ketika senang, ketika sedih,
mata saya punya binarnya sendiri. Dan jika peka, banyak orang hanya akan
mengenal saya dari binar mata saya. Absurd memang. Tapi bagi saya mata tidak
pernah bohong.
Jika mau jujur saya ingin
mengatakan bahwa kamu punya mata yang indah. Meneduhkan. Seperti kolam bening
yang dipenuhi dengan banyak pohon rindang. Saya bisa pergi kesana jika ingin
melamun.