Sedang malas melakukan apapun. Salahkan menstruasi. Hanya ingin duduk-duduk dengan hot pants. Kaos gombrang. Rambut kepang berantakan. Tanpa mandi gosok gigi. Kopi hitam yang hampir habis dan sebentar lagi akan saya tambah.
Berpikir tentang telapak tangan. Menyukai seorang laki-laki hanya karena telapak tangan itu adalah hal yang bodoh. Tapi begitulah, kadang kamu tidak dapat memaksa untuk menyukai hal lainnya.
Radio dengan volume kecil, dan saya bisa mendengarkan Foo fighters dengan walking after you-nya bernyanyi. Sesekali mengunjungi kaca dan melihat betapa sekarang ini ada dua kantung mata di wajah. Akibat tidak dapat tidur dengan baik-baik di malam-malam sebelumnya.
Mungkin kangen kamu dengan telapak tangan kamu.
Telapak tanganmu memang tidak terlalu besar. Dengan urat-urat di sekitarnya. Tidak kekar seperti yang disukai kebanyakan perempuan. Mungkin juga biasa saja. Dan entah kenapa itu yang membuat saya menyukaimu.
Menggenggam telapak tangan itu membuat saya seperti punya kekuatan double. Saya yang setengah ini merasa penuh. Saya yang kosong terisi penuh pelan-pelan. Kamu tidak dapat melarang saya untuk menyukai telapak tangan kamu.
Salahkan mood saya yang memang sedang labil akhir-akhir ini. Salahkan pikiran saya yang sedang suka mengembara kemanapun ia mau.
Dan saat ini saya hanya ingin yang hangat.
Dan saat ini saya hanya ingin yang hangat.
Yaitu telapak tangan kamu.
#senasib :(. salahkan saya yang jatuh cinta kepadamu hanya karena punggungmu. Punggung itu biasa saja tidak bidang sekali, hanya saja ketika kau melangkah pergi bayang punggung itu melambaikan salam pisah terakhir yang membekas sepi.
ReplyDeleteI love your blog... I love how you deliver the idea through the simple words yet they feel so deep. I love you, perempuansore :D
ReplyDelete