Thursday, November 15, 2012

Hujan Belum Mati. Ia Datang Ke Launching Kami.





Akhirnya tanggal 10 11 12 yang ditunggu-tunggu datang juga. Hari itu sejak pagi dari jam 10 saya sudah stand by di venue. Sambil menemani Sarita menyelesaikan dekor. Sambil dalam hati saya berdoa semoga hari itu tidak turun hujan.

Sekilas mengenai tempat acara yaitu @7HeavenBooks dan @Trebiteandzip adalah rumah tua yang asik banget. Yang akan kita pakai halaman depannya untuk Launching Menuju(h). Jadi konsekuensi dari acara ini adalah sekali hujan, maka acara kita bubar jalan.

Agenda Launching Menuju(h) cukup padat. Karena selain talkshow bersama para penulis, kami juga berencana akan mengobrol lewat skype dengan Mahir Pradana salah seorang penulis yang saat ini tinggal di Swiss.

Duh, dalam hati saya berdoa kencang-kencang semoga hujan tidak turun. Sekali itu saja. Sambil mendoakan beberapa teman penulis yang pada waktu itu juga terjebak macet di mana-mana. Karena jalanan Bandung yang begitu padet.

Sambil menunggu beberapa teman-teman yang hadir. Pengunjung acara Launching terus berdatangan dan memenuhi halaman depan venue. Sangat menyenangkan ketika mendapatkan halaman @7HeavenBooks dan @Trebiteandzip sore itu ramai sekali.

Setelah dibuka oleh Sarita yang waktu itu juga ditunjuk sebagai MC/Moderator acara (Terima kasih ya Sar, kamu keren) teman-teman dari Mr. Sonjaya langsung membuka acara dengan lagu-lagu syahdu mereka. Oh sore yang menyenangkan. Talkshow awal pun berjalan segera. Kami bahkan sempat berbincang-bincang dengan Mahir lewat Skype.

Dimas dan teman teman dari Mr. Sonjaya


Sundea, Iru Irawan, Maradilla Syachridar, Vabyo, Saya, Aan Syafrani, Mahir Pradana yang bersama-sama dengan kami di layar putih lewat skype.

Tetapi di tengah-tengah talkshow yang masih berjalan. Mendung semakin menggantung. Saya mencium bau basah. Hujan sebentar lagi datang. “Oh Hujan bandel” bisik saya dalam hati.

Seperti ingin eksis juga di Launching kita. Hujan pun turun dengan derasnya. Teman-teman yang hadir lalu diarahkan untuk masuk dan berteduh di dalam area rumah tua yang tersedia. Menunggu sekitar hampir 30 Menit, hujan berlalu. Panggung di setting kembali. Dan acara kembali dilanjutkan pembacaan cerpen Menuju(h) oleh Heliana Sinaga dan Mae. (Terima kasih Mae dan Anna :-*)

Satu hal yang membuat saya bersyukur setelah itu. Teman-teman yang datang di Launching tidak langsung pulang. Mereka justru menjawab dengan semangat oleh Sarita “Acaranya mau dilanjutkan lagi gak?” “MAAAUUU”. Acara dilanjutkan dan berakhir sekitar jam setengah delapan malam.

Magis. Ketika saya dan hujan memang punya konektivitas yang luar biasa. Entah saya yang gila tidak mau meninggalkan hujan. Atau hujan yang gila, selalu memilih saya.

Tapi satu hal yang saya salut dan ingin mengucapkan terimakasih yang paling dalam adalah kepada teman-teman yang tetap mau bersetia menunggu sampai hujan berhenti dan melanjutkan Launching. Kalian sungguh keren.

Terima kasih juga kepada teman-teman dari Gagas Media yang sudah membantu dari awal sampai terlaksanannya acara Launching Menuju(h) dengan baik.

Hari itu saya senang. Teman-teman pun senang.

Terima kasih semesta yang sudah menurunkan hujan. Hujan belum mati. Buktinya ia datang ke Launching kami.

2 comments:

Featured Post

Sebuah Catatan Tidak Kreatif Tentang Cara-Cara Tidak Kreatif Untuk Mencintai

Cara-cara Tidak Kreatif Untuk Mencintai, adalah sebuah buku yang sedang kamu tunggu. Ia lahir sebentar lagi, tepat di 16 A...