pada pukul sepuluh lebih lima belas menit
kampung kami didatangi orang-orang berseragam
mereka bukan rombongan sinterklas membawa gula-gula
tak ada kado di dalam karung
kami dipaksa keluar dari rumah
ibu dan adik-adik menangis
tak ada selfie di bawah pohon terang
apalagi pamitan antar tetangga
bolsak dispenser rice cooker celana dalam
surat cinta dan hati berserakan di pekarangan
desember kali ini: tuhan-tuhan kecil merajalela
menjadi beton
seperti menang lotre
yang lain hanya tunggu giliran.
Bandung 7 Desember 2017, 16:24.
(untuk temon, kulon progo, dan sekitarnya).
No comments:
Post a Comment